![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuB1wWXyfhI3ZmqzfdUgjwzKRNETKKJHGlLrMhbQKQlWoxhy6LB9qXLRYF5V8TLVaR_nvSzaFGwvH2erKK0UlNwQspezZIoY3FHIwhKSkPo0a3JKLKj0XlgRNNPO1WKtrV0NQkS9LLlqYr/s1600/20140608_044722.jpg)
Rindu Alam, Rindu Kota
Hanya berdiri sambil menahan udara khas pegunungan menembus tulang-belulang. Untuk sekian lamanya menatap segerombolan cahaya sudah cukup membuyarkan kenangan tentang bising, penat, semrawaut kota.
Masih dengan rokok dan segelas bandrek di lengan kiri, saya masih enggan beranjak, saya masih sangat menikmatinya. Pancaran ini ternyata tak hanya menawarkan keindahan saja, tapi juga seakan-akan menjadi magnet yang mempunyai daya tarik sangat kuat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1CasddAWrHlptGki2egME3WSnWKVK6RQyMaLUB20243hf0niJ1i1Mfh2dw4KqdRSfAh-NH3QHXKKAUm5_anWdLD0H_m5LPF11wN92fOygw1CQo5PlIu4q_M1s9jO_qn1IrA_Kmvmvn-JU/s1600/20140608_044452.jpg)
Untuk sesat saja, saya ingin merasakan suasana lain. Sebuah suasana yang sangat sulit dirasakan didapatkan di perkotaan. Panggilan akan kerinduan itu sudah begitu kuat sangat kuat yang membuat saya tanpa berpikir panjang mengiyakan ajakkan seorang teman.
0 komentar:
Posting Komentar