Secangkir kopi, kamu bebas bercerita apa saja. Tapi, tak kunjung juga. Ia pun hanya tersenyum lalu terdiam kembali. Mungkin masih perlu waktu. Tunggu saja sejenak, lalu kita lihat saja.
Ada Cerita pada Secangkir #Kopi
Kita telah menyadari, bahwa selalu saja ada cerita pada secangkir kopi. Lalu untuk apa juga dipendam. Dan sesungguhnya, aku menanti ada cerita apa lagi yang bakal tersaji. Sama seperti waktu itu, saat kita sama-sama berada dalam satu ruang, Pada Kedai Kopi Itu, Cerita Baru Tersaji
Atau cerita masih sama saja, cerita bagimana kopi bercerita tentang apa yang tengah dirasakan. Terkadang kamu pun bicara panjang kali lebar sampai-sampai cerita mu terasa begitu absurd.
Bagimana mungkin orang sampai begitu gila terhadap kopi, sampai kopi dipaksa untuk menjelaskan tentang dirinya sendiri.
Iya, bagaimana mungkin kopi mempunyai filosofinya sendiri. Ada juga kopi layaknya makanan dan orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai pakar tentang kopi membuat daftar cara menyajikan.
Ada kopi ekpreso, kopi ala vitnam, kopi ala dan ala lainnya. Sungguh tak adil rasanya, tapi itulah kopi. Ia berkali-kali coba khianatin, tapi kopi tetap menawarkan dirinya sendiri.
#JoinKopi: Satu Cangkir Untuk Bersama
Pembeda hanyalah untuk kamu, aku sengaja menyedaikan secara tersendiri. Bukan lagi secangkir untuk berdua. Hal ini sangaj aku lakukan, bukan lantaran kondisi keuangkan ku sedang bagus-bagusnya.
Tapi, aku memahami cerita kita telah berbeda jauh, jalan yang telah kamu tentukan bukan lagi tentang mimpi kita. Yang mana kita mencoba mengukir cerita bersama untuk mencapia sebuah tujuan yang sama.
Untuk itu pula, aku sengaja menyediak secara khusus. Iya, ini Untuk Secangkir #Kopi yang sengaja kupesan untuk kamu.
Dan sungguh aku menanti cerita baru dari mu, sebuah cerita tentang perjalanan yang mungkin terlalu banyak rasa akan tersaji. Cerita bukan hanya tentang hitam atau putih saja. Tapi, ada banyak cerita yang dari secangkir kopi ini.
#Ngopi Tubruk Pinggiran Jakarta
Tak perlu khawatir kawan, sama seperti dulu kala saat kita menikmati kopi tubruk di pinggiran Jakarta. Aku masih paham benar, kamu adalah penikmati sejati kopi tubruk. Bagi kamu, kopi tubruk mempunyai cerita unik tersendiri, di balik warna hitam yang kental terdapat sisi unik dari rasa kopi itu sendiri.
Sema seperti di kedai itu, pembeda kita tidak sedang menikmati secangkir kopi secara bersama-sama.
Dan kamu masih saja membisu. Terdengar lirik
"Setiap saat setiap waktu
Kamu selalu menemani aku
Meskipun hitam tapi banyak yang suka
Bersama teman teman ku menikmatimu
Hu la la la kopimu kopiku
Hu la la la join join kopi
Hu la la la arti sahabat
Hu la la la tak ternilai harganya
sebuah lirik yang sudah tak asing, jika tak salah itu lirik dari lagunya band Blackout berjudul Join Kopi
#Kopi, Rasa Terpendam
sebuah rasa yang mungkin sulit kamu kisahkan, sama halnya memahami rasa dari kopi tubruk itu sendiri. Bagi sebagian orang, apa yang dapat dinikmati dari kopi tubruk tanpa gula, hanya sekadar rasa pahit saja.
Sebuah pandangan jauh berbeda dengan dirimu. Bagi kamu, kopi tubruk tanpa gula tak hanya tentang rasa pahit semata. Kamu pun panjang lebar mulai menjelaskanya, sampai pada filosofi yang terkesan dibuat-buat.
Kamu pun kerap kali berceloteh, tak bisa dijelaskan secara kata-kata. Kecuali kamu mulai jatuh pada cinta pada kopi itu sendiri.
Minum #Kopi Itu Perlu
Kamu pun mulai mencoba merayu dengan rayuan begitu kuat, sehingga sangat sulit untuk berkata tidak. Itulah mengapa kamu perlu minum kopi tubruk tanpa gula, sehingga kamu pun bisa memahami cerita untuk pada setiap tetasan kopi yang secara perlhan mulai mengusai mulut.
#Kopi, Silakan Saja
Setalah itu, kamu pun mulai mempersilkan untuk dapat menceritakan apa yang ada dalam secangkir kopi tuburuk hitam dan pekat. Nikmati saja, tak perlu dipaksakan juga. Jika tak sanggup untuk menikmatinya, mungkin kamu lebih menyukai sedikit gula atau creem, atau gaya racikan kopi lainnya.
Bukan Sedang Berbagi #Kopi
Atau hari ini kamu sedang tak ingin berbagi cerita. Sebab cerita yang kamu miliki untuk untuk dibagi-bagi. Bagi kamu, nasib yang sedang dijalani adalah murni milikmu untuk untuk dibagi-bagi.


0 komentar:
Posting Komentar